Untuk kesekian kalinya dunia pendidikan kita berduka dan menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama pun meninggal akibat perkelahian yang disebut-sebut tarung ala gladiator pelajar ini.
Peristiwa menyedihkan ini terjadi pada Jumat petang (24/11) di Kampung Leuwi Halang, Desa Gobang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari aksi duel tersebut, seorang siswa SMP berinisial ARS (16) tewas bersimbah darah oleh sabetan senjata tajam disekujur tubuhnya. Tarung ‘gladiator’ tersebut melibatkan enam pelajar, 3 lawan 3 dab akibatnya seorang siswa meninggal dunia.
Korban terluka kena benda tajam di bagian pinggang belakang, luka sobek di pinggul, luka sobek di lengan kanan sebelah atas, luka sobek di bagian tangan kanan sebelah bawah.
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Rumpin guna mendapatkan pertolongan dan perawatan, namun nyawa ARS tak tertolong. Sore itu juga sekitar pukul 17.45 WIB siswa SMP tersebut meninggal dunia.
Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena saat dikonfirmasi Newscorner.id menjelaskan kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisisan. Seorang tersangka pun sudah diamankan atas kejadian yang merenggut nyawa tersebut.
Disampaikan AKP Ita, Sat Reskrim Polres Bogor telah mengamankan 1 (satu) orang pelaku An. DS terkait kasus perkelahian antar pelajar yang mengakibatkan korban meninggal dunia yang terjadi di Kebon Karet Desa Cibodas Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
Kronolgis kejadian pada hari Sabtu tanggal 18 November 2017 para pelajar melakukan janjian untuk melakukan tawuran yang dimulai dari Sdr. IJL dari SMP AS kepada Sdr. PP SMP A, kemudian Sdr. PP memberitahukan kepada S dan DS kemudian Sdr. S menghubungi Sdr. IJL via SMS dan mereka menentukan tempat dan waktu paa hari Senin akan tetapi dari pihak SMP AS tidak datang dan diundur.
Namun pada hari Jumat tanggal 24 November 2017 jam 16.30 WIB di tempat yang sama di Kebon Karet Desa Cibodas Kecamatan Rumpin, mereka berkumpul antara SMP A Sdr. C, Sdr. S dan Sdr. D, kemudian mereka maju saling berpasangan dengan AGN dan mereka menggunakan celurit masing-masing dengan hitungan 123 mereka duel, Sdr. AGN mundur duluan kemudian CA membacok pinggang bagian belakang, korban pun lari ke belakang dan dikejar oleh Sdr. CA, Sdr. S dan Sdr. D.
Korban jatuh ke semak-semak pada saat korban jatuh kemudian CA membacok lagi bagian pinggang bagian belakang, lalu Sdr. D dibagian lengan kanan dan Sdr. S bagian lengan kanan bawah. Kemudian korban lari menuju motornya akan tetapi terjatuh dan dibantu oleh 2 (dua) orang temannya dan dibawa ke Puskesmas Rumpin. Sesampaikan di Puskesmas Rumpin korban meninggal dunia.
Modus Operandi dari SMP AS dan SMP S melakukan tawuran tiga lawan tiga dengan masing-masing membawa celurit berpasang-pasangan, lsehingga korban An. ARS dari sekolah SMP AS meninggal karena terkena bacokan di bagian punggung, lengan bawah kanan dan pinggul robek.
Barang bukti yang diamankan yaitu 1 (satu) helai baju koko putih, 1 (satu) helai sweater warna merah maroon dan 1 (satu) seragam SMP warna biru.(Vay)
Discussion about this post