Sementara itu, salah satu penggagas konser Vinculos Untuk Indonesia, Carmen Caballero Fernadez mengatakan bahwa konser kali ini di Indonesia adalah pengalaman yang paling mengesankan bagi kelompok orkestra Ocas, karena kami berkesempatan untuk datang ke berbagai tempat yang indah di penjuru Indonesia dan menemukan tidak hanya kehangatan dan persahabatan masyarakat Indonesia namun juga keragaman serta keunikan seni dan budaya negeri yang besar ini. Tidak hanya itu, menurut kami begitu banyak bakat dan potensi yang dimiliki oleh orang-orang yang kami temui sepanjang lawatan di Indonesia.
Konser penutup Vinculos Untuk Indonesia 2018 akan membawakan sejumlah lagu hasil kerjasama selama kelompok orkestra Ocas melawat di Indonesia. Dari Maluku akan dibawakan tiga lagu, yaitu Goro-gorone, Ayo Mama dan Huhate. Sementara dari Sulawesi Tengah ada dua komposisi yaitu Sampesuvu Road dan Posisani. Orkestra Ocas juga akan membawakan dua lagu berlatar budaya Melayu Riau yang merupakan gubahan dari Riau Rhythm Chambers berjudul Satelite of Zapin dan Sound of Suvarnadvipa.
Pemimpin Riau Rhythm Chambers, Rino Dezapaty menyampaikan,“Komposisi Satelite of Zapin, saya tulis tahun 2003 berkisah tentang musik zapin Melayu yang tumbuh dan berkembang dari dalam istana Kerajaan Siak Sri Inderapura. Dengan gaya kontemporer saya ingin menduniakan musik zapin. Sementara lagu Sound of Suvarnadvipa yang ditulis tahun 2014 menceritakan tentang proto melayu, kalimat yang tepat untuk menandakan fase sejarah Hindia kecil yang di tulis Hit Tsing, seorang pendeta dari Kanton yang mengembara dan menemukan pulau Sumatera ini .(Ajeng/Vox Populi)
Discussion about this post