Usai membuat korban tersungkur, AM pergi meninggalkan lapangan, sementara korban di dikerumuni oleh teman-temannya sudah dalam kondisi pingsan.
Mengetahui korban pingsan, tubuh korban dipangku oleh petugas sekolah ke lantai kelas untuk dilakukan penanganan pertama. Takut terjadi apa-apa, pihak sekolah pun memboyong korban ke rumah sakit. Namun malang korban tewas saat di perjalanan.
Sementara itu, penjaga sekolah Asep Aji (44) mengatakan, korban pingsan dan dibawa ke teras kelas untuk dilakukan penanganan pertama
“Korban langsung di bawa ke rumah sakit, setelah di rumah sakit langsung meninggal,” kaya Asep.
Asep menuturkan, AR merupakan sosok anak yang baik dan aktif, hubungan Asep dengan korban sangat dekat karena AR merupakan salah satu murid di perguruan silatnya.
“Saya tidak percaya dengan kejadian ini, saya mengenal kedua anak itu baik,” ujarnya.
Saat ini AR sudah dimakamkan. Orangtua, keluarga, teman dan tetangga menangis saat melepas AR ke peristirahatan terakhirnya di TPU Penclut yang berada di Kampung Cibaribis 01/03, Desa Mekarjaya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jasad AR dikebumikan, Sabtu (26/11/2017) sore, usai Polisi melaksanakan pra rekonstruksi di Lapangan SDN 2 Ciapus Banjaran.
“Untuk pihak Keluarga sampai saat ini betul-betul sudah pasrah dan saya juga sudah menyampaikan bahwa untuk masalah ini kalau diproses harus diautopsi, tetapi memang keluarga sudah ikhkas, mengganggap (kejadian) sebagai musibah, dan menolak di autopsi” kata Susi.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, AR merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang dilahirkan pasangan Arman dan Lilis, sedangkan adiknya bernama Lutfi (belum sekolah).
Di mata warga sekitar, AR anaknya baik dan pandai beribadah di masjid dekat rumahnya. “Anaknya suka azan magrib di masjid. Soleh, pokoknya ada nilai plus. Saya kaget banget (mendengar kabar kematian), terakhir hari kemarin dia azan ashar setelah pulang ngaji,” kata Kepala Dusun, Wawan, kepada detikcom.
Discussion about this post