Pelaku pembantaian terhadap pasangan kekasih Samsul Naibaho (25) dan Kristina Simbolon (24) di Cianjur, Provinsi Jawa Barat, sudah ditangkap. Pelaku yang diduga bermotif perampokan itu yakni HP alias Doleng, yang masih berusia 18 tahun.
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai SIK MKrim didampingi PJU Polres CIanjur memimpin pelaksanaan konferensi pers, di depan lobi Mapolres Cianjur, Jumat (8/1/2021). Dalam konferensi pers tersebut diterangkan, Tim Khusus Satreskrim Polres Cianjur telah menangkap HP alias Doleng, pelaku pembantaian yang terjadi Minggu (3/1/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Menurut Rifai, Doleng melakukan pembantaian dengan motif perampokan.
“Karena kebutuhan ekonomi, jadi dia mencoba untuk melakukan perampokan uang di sebuah kos-kosan di daerah Rancagoong Kecamatan Cilaku,” terangnya.
Dilanjutkan Rifai, setelah mengambil barang berharga milik korban, pelaku melakukan penganiayaan. Akibatnya Samsul meninggal dunia dan Kristina luka parah.
Setelah membantai kedua korban, tersangkan membawa handphone (Hp) dan sepedamotor milik korban. Namun Hp tersebut kemudian dibuangnya. Sedangkan sepedamotor dikuburnya.
Rifai menambahkan, tersangka masuk ke kos-kosan korban melalui atap rumah. Kemudian ia turun dengan menggenggam sebuah batu. Korban yang sedang tidur dipukul menggunakan batu sebanyak 4 kali, sehingga Samsul meninggal dunia dan Kristina kritis.
“Beruntung saudari Kristina sudah siuman sekarang,” sebutnya.
Polisi mengamankan 1 kotak Hp Oppo A15, 1 unit Hp Samsung Duos biru, tas selempang hitam, dompet hitam, dan beberapa potong pakaian korban, serta 1 unit sepedamotor Honda.
Tersangka dikenakan Pasal 338 jo Pasal 365 ayat 3 jo Pasal 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.
Jenazah Samsul Naibaho Dimakamkan di Kampung Halaman
Jenazah Samsul yang tiba di kampung halamannya Desa Simartugan, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi pada Rabu (6/1) lalu disambut jerit tangis kerabat dan keluarga, bahkan ibunya sampai pingsan. Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah pemuda itu langsung dimakamkan pada hari itu juga sekitar pukul 15.00 WIB.
Samsul Naibaho, pemuda desa itu telah kembali dari perantauannya, namun kini ia telah terbujur kaku di dalam peti ditemani sobekan kain panjang perpisahan dari kekasihnya.
Jam dinding bergambar Jesus yang menempel di dinding triplek seloah menjadi saksi atas duka mendalam yang menimpa keluarga itu. Ibunya, Boru Silalahi yang sudah menjanda tak henti -henti menangis di depan peti jenazah yang diatasnya diletakkan foto Samsul semasa hidup.
Informasi dihimpun, Samsul sebelumnya merantau ke Cianjur, Jawa Barat dan bekerja di salah satu koperasi simpan pinjam. Namun ia meninggal dunia dalam sebuah peristiwa mengerikan yang terjadi pada Minggu (3/1) lalu.
Samsul Naibaho ditemukan bersimbah darah di dalam kamar kost bersama kekasihnya Kristina boru Simbolon(24) pada Minggu (03/01/2021) sore di Kampung Rancagoong RT02 RW 04 Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Samsul meninggal dunia, sementara kekasihnya kritis dan dilarikan ke rumah sakit.
Pertama kali ditemukan tergeletak di dalam kamar indekos oleh ibu kos, Rinat Mirawati yang hendak menagih uang kost. Di mana sebelumnya korban berjanji akan membayar uang kost pada Minggu siang. Namun hingga sore, tidak ada kabar serta tidak bisa dihubungi.
Rinat mengatakan awalnya dia akan menagih uang kos yang dijanjikan dibayar korban Minggu siang. Namun hingga sore, tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi.
“Dia kos kemarin malam, baru DP Rp 100 ribu. Janjinya siang tadi bayar. Karena tidak ada kabar, saya datengin ke kosannya. Begitu dicek kondisi pintu tertutup tapi lampu nyala dan ada sendal. Setelah diintip dari jendela, saya kaget lihat ada dua orang tergeletak berlumuran darah,” ujarnya.
Discussion about this post