Kasus pembunuhan yang menimpa Kristina Gultom (20) siswa SMK di Tapanuli Utara yang diketahui pada Senin (5/8) silam mulai terkuak. Kepolisisan Resort Tapanuli Utara, Kamis(8/8) menggelar pra rekon dan telah menetapkan tersangka atas kasus tersebut.
Dalam gelar pra rekon yang berlangsung siang tadi terkuak tentang tersangka Rinto Hutapea, pria beranak lima yang masih bertetangga dengan korban di Dusun Pangguan Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Kasat Reskrim Polres Taput, AKP Zulkarnain yang dihubungi Newscorner.id membenarkan bahwa pihaknya telah menetapkan seorang tersangka atas kasus tersebut. Pihaknya pun telah menggelar pra rekon dan dijadwalkan akan menggelar pres rilis Jumat (9/8) esok.
“Ya sudah digelar pra rekon tadi. Sementara ini kita sudah menetapkan satu orang tersangka inisial RH. Besoklah lebih rincinya dalam pres rilis jam 9,” terang AKP Zulkarnain.
Sebelumya, tersangka diamankan sesaat setelah adanya penemuan terhadap korban Kristina Gultom yang ditemukan tewas danpa busana di peraladangan warga. Namun saat itu polisi brelum menetapkannya sebagai tersangka dan dilakukan penyidikan mendalam terhadapnya.
Kematian Kristina Gultom meninggalkan luka dan duka mendalam bagi kerabat dan keluarga.
Jenazah Kristin Gultom, anak sulung dari tiga bersaudara itu pun dievakuasi polisi. Demi kepentingan penyidikan, jenazahnya pun dibawa ke Unit Forensik dan Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Dr Djasamen Saragih, pada Senin (5/8) malam untuk diautopsi.
Ditemui di Ruang Unit Instalasi Jenazah dan Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Dr Djasamen Saragih, Senin (5/8) malam sekitar pukul 23.45 WIB, ayah korban Sardi Gultom (47) menuturkan bahwa saksi mata ada melihat putri sulungnya dibonceng naik sepeda motor oleh pria beranak 5 yang masih bertetangga dengan mereka.
Pencarian berlanjut hingga pergantian hari. Paginya, Sardi dan warga menemukan Kristina. Namun saat ditemukan, kondisi Kristina sangat menyedihkan.
Kristina, putri pasangan suami istri Sardi Gultom dan Tiomaaretna Simatupang itu ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi tanpa busana di kebun, tidak jauh dari rumahnya. Kuat dugaan, korban mengalami pelecehan seksual sebelum akhirnya dihabisi. Segera, warga melapor ke polisi.
Dari hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik terhadap jenazah Kristina ditemukan sejumlah tanda -tanda kekerasan di tubuhnya.
Dokter Forensik Dr. Reinhard Hutahaean kepada Newscorner.id menyampaikan ditemukan sejumlah bekas luka dan tandadanya kekerasan seksual pada tubuh korban.(Vay)
Discussion about this post