Tak terima disebut pelit dan diancam akan minta ayah baru membuat Rahmadsyah (30) emosi. Bahkan ia gelap mata dan tega menghabisi dua anak tirinya.
Peristiwa sadis yang terjadi di Jalan Brigjend Katamso Gang Abadi Medan atau di sekitar Sekolah Global Prima, Jumat (19/6/2020) malam lalu, terekam dalam pra rekonstruksi yang digelar Polrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Senin (22/6/2020). Pra rekonstruksi dilakukan setelah polisi meringkus pelaku di kawasan Delitua Kabupaten Deliserdang, Minggu (21/6/2020) malam.
Riko menerangkan, dua korban merupakan abang adik, yakni Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5). Keduanya merupakan putra kandung Fathuljanah, yang juga istri Rahmadsyah.
Menurut Riko, malam itu Rahmadsyah dan dua anak tirinya sedang menonton televisi di rumah mereka. Sebelumnya, kedua anaknya baru datang dari rumah kakeknya, Zainal Abidin, tidak jauh dari rumah yang ditempati Rahmadsyah.
Saat sedang menonton televisi, kedua bocah tersebut meminta uang kepada Rahmasyah. Katanya ingin membeli ice cream. Namun tidak diberi oleh Rahmadsyah. Alasannya, ia tidak punya uang.
Kedua anak tersebut kecewa. Mereka menyebut Rahmadsyah pelit. Bahkan mereka mengancam ayah tirinya itu. Katanya, mereka akan meminta kepada ibunya agar mengganti ayah tirinya itu dengan ayah yang baru.
Mendengar itu, Rahmadsyah sakit hati dan emosi. Ia menganiaya dua anak tirinya itu.
“Dibenturkan ke lantai dan dinding empat sampai lima kali. Perut kedua anak tersebut juga diinjak,” kata Riko.
Hingga kemudian keduanya tewas di tangan ayah tirinya. Setelah memastikan keduanya sudah tidak bernyawa, tersangka yang masih diliputi kemarahan lmembuang jenazah dua abang adik itu ke parit di samping Sekolah Global Prima. Selanjutnya tersangka melarikan diri.
Keesokan harinya, Sabtu (20/6/2020), ibu kedua korban, Fathuljanah yang bekerja di salah satu rumah makan menelepon tersangka sekaligus ingin menanyakan kabar dua anaknya. Namun tersangka tidak kunjung menerima panggilan telepon dari istrinya.
Hingga kemudian, Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, tersangka mengirim chat lewat akun Facebook kepada istrinya dan mengatakan dua anaknya sudah dibunuh dan dibuang di parit samping Sekolah Global Prima Medan.
Tentu saja istrinya terkejut dan segera melapor ke polisi.
“Setelah jenazah kedua bocah ini kita temukan, kita langsung melakukan penyelidikan dan mencari tersangka. Dalam kurun waktu delapan jam dari ditemukan jenazah, petugas kita meringkus tersangka di kawasan Delitua,” terang Riko.
Jenazah dua bocah tersebut telah dimakamkan di Pekuburan Jawa, Jalan Brigjend Katamso Gang Perwira, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Senin (22/6/2020). Keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
Discussion about this post