Ratusan umat muslim di Pematansiantar, jumat (8/9) menggelar zikir dan doa bersama di Masjid Raya, Jalan Mesjid, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat. Peserta zikir dan doa bersama yang didominasi kaum hawa ini berlangsung dengan khikmad. Kegiatan ini digelar setelah usai Sholat Jumat. Lantunan doa dan zikir dipanjatkan kepada Allah SWT untuk keselamatan dan berhentinya aksi kekerasan yang dialami umat muslim di Rakhine, Myanmar.
Sebelum menggelar zikir, para peserta diberi kesempatan untuk menyaksikan tayangan video berita cuplikan peristiwa yang terjadi di rakhine, Myanmar yang disiapkan organisasi Forum Peduli Kemanusiaan.
Zikir dan Doa Bersama ini pun digelar atas nama kemanusiaan.Kegiatan juga diisi dengan penggalangan dana, dan dana yang terkumpul nantinya akan disampaikan ke pengungsi.
Saat dihubungi, Natsir Armaya Siregar menjelaskan, kegiatan tersebut berangkat dari sisi kemanuasiaan dan keprihatinan serta kepedulian atas apa yang terjadi di Myanmar. Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih jernih dalam menyikapi keadaan di Myanmar. Ia menegaskan bahwa krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar bukanlah masalah agama.
Zikir dan doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah SWT agar kondisi di Rakhine, Myanmar segera membaik.
“Kejadian di Rakhine, Myanmar bukanlah masalah agama. Kita tahu bahwa korban atas peristiwa tersebut adalah saudara kita umat muslim di sana. Namun perlu diketahui kekerasan tersebut tidak dilakukan atas agama tertentu, makanya kita berharap agar semua pihak dapat melihatnya dengan jernih,” Tegas Armaya.
Armaya siregar juga menyampaikan harapannya, agar semua kalangan ikut serta dalam memberikan kontribusi dalam menciptakan perdamaian dan penghentian kekerasan terhadap umat muslim di Rohingya.
Tokoh masyarakat dari kalangan muslim ini juga menyampaikan, kegiatan ini direncanakan akan digelar kembali minggu depan, bahkan akan melibatkan sejumlah kalangan dari kelompok non muslim. (Dhev Fretes Bakkara/ INC)
Discussion about this post