Menanamkan modal dalam bisnis online, membuat Dhendy harus menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah dan berujung pelaporan ke Polda Metro Jaya.
Saat dikonfirmasi, Rabu (15/11), Dhendy menuturkan, awalnya tahun 2015 bersama beberapa orang menjadi leader dalam bisnis online yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Indonesia (KIS) yang ditawarkan Romeyan Siahaan.
“Saat itu ada beberapa orang yang tertarik dan ikut bergabung. Karena tujuannya bagus, akhirnya saya mau. Total dari beberapa orang yang tergabung terkumpul dananya mencapai miliaran rupiah,” sebut Dhendy.
Warga Jalan Alamanda Raya Blok C 22 No 2, Bekasi, Jawa Barat ini menuturkan, semua dananya dikirimkan langsung ke rekening Romeyan Siahaan secara bertahap.
Dia menuturkan, 1 bulan berjalan program itu, Romeyan membagikan profit sesuai dengan modal dari para anggota yang tergabung dalam KIS. Namun menurutnya, pembagian profit yang dijanjikan hanya berjalan hingga 4 bulan.
“Setelah itu tidak ada kejelasan pembagian profit seperti yang dijanjikan. Romeyan beralasan tak bisa membayarnya lagi karena tidak ada uang,” papar Dhendy.
Dhendy menuturkan, saat itu dirinya bersama beberapa penanam saham mendesak Romeyan agar mengembalikan modal awal yang telah ditrasfer ke Romeyan. Termasuk mendesak agar Romeyan menjual rumah dan mobil miliknya. Hanya saja Romeyan beralasan jika rumah dan mobilnya masih dikredit.
Lanjutnya, sejak munculnya permasalahan itu, Romeyan menghilang. Termasuk tidak aktif di komunitas media sosial Facebook yang tergabung dalam KIS. Hal ini membuat Dhendy melaporkan Romeyan Siahaan ke Polda Metro Jaya. Dhendy mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 277 juta lebih.
“Saat ini saya yang terbebani, karena modal itu juga ada dari pihak keluarga. Saya juga terpaksa mencicil utang pada keluarga. Untung tak ada, malah utang yang harus dilunasi,” paparnya.
Dhendy juga mengaku, dirinya telah diperiksa atas laporan yang dibuatnya. Namun pelaporan itu terpaksa mengambang karena dirinya keterbatasan dana membantu pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan lanjutan.
“Saya hanya bisa pasrah dan beraharap agar modal itu dikembalikan Romeyan,” paparnya.
Romeyan Siahaan saat dikonfirmasi menegaskan, dirinya hanya sebatas memperkenalkan program bisnis tersebut. Menurutnya, ternyata perusahaan itu kolaps (bangkrut), dan ada yang melaporkan dirinya.
“Kalau memang saya yang melakukan penipuan, silahkan saja bawa buktinya seperti bukti transfer uang dan segala macamnya. Saya hanya sebatas memperkenalkan saja,” sebut Romeyan.
Disinggung apakah pernah dilakukan pemanggilan oleh Kepolisian dan sejauh mana kasus tersebut, Romyean mengaku, sampai saat ini belum ada mendapatkan panggilan dari polisi.
Saat dipertanyakan mengapa kasus itu muncul sekarang, Romeyan menyebutkan, itu hal yang biasa. Karena menurutnya sebagai manusia pasti ada yang suka dan tidak suka. “Sejauh itu bisa dibuktikan silahkan. Tetapi kalau tidak bisa dibuktikan, saya pun akan melakukan tindakan,” paparnya.
Sumber: Heta News
Discussion about this post