Setelah berhasil mencuri mobil pickup Mitsubishi L300 BE 9660 VE milik Bambang Sairi (41), pria ini kabur. HS (32 ) pun menjadi DPO dalam perkara pencurian dengan pemberatan (Curat).
Namun akhirnya warga Pekon Tanjung Gunung Kecamatan Pulau Panggung ini menyerahkan diri ke Satreskrim Polres Tanggamus.
Alasannya ia takut dikejar-kejar polisi, merasa berdosa dan tidak tenang. Sebelumnya seorang rekannya berhasil diringkus Sat Reskrim Polres Tanggamus. Hal tersebut pun lantas membuat sejumlah orang yang mendengar tertawa ngakak.
Tak hanya itu uang hasil pencurian mobil tersebut ternyata digunakan untuk berobat. Pasalnya ia terjatuh dari sepeda motor dalam perjalanan pulang usai mencuri.
Ia menjadi DPO setelah laporan kasus pencurian dalam LP/74/IX/2017/Polda Lpg/Res Tgma/Sek Pulau Panggung tertanggal 31 Agustus 2017.
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Hendra Saputra, SE., mewakili Kapolres AKBP Alfis Suhaili, S.Ik. M.Si, mengatakan, HS datang kemarin Kamis (2/11/17) sekitar pukul 11.00 WIB.
“HS diserahkan oleh keluarganya dengan didampingi kepala pekon Tanjung Gunung, Atib (45) ke Tekab 308 polres Tanggamus yang sebelumnya pelaku melarikan diri Kelurahan Nagrek Kecamatan Cicalengka Bandung”, kata AKP Hendra Saputra.
Lanjut AKP Hendra, sebelumnya HS menjadi DPO dalam perkara pencurian dengan pemberatan (Curat) dalam LP/74/IX/2017/Polda Lpg/Res Tgma/Sek Pulau Panggung tertanggal 31 Agustus 2017.
Kasat Reskrim mengungkapkan, HS melakukan aksi kejahatannya bersama-sama dengan Fahrozi pada Kamis (31/8/17) sekitar pukul 03.00 WIB dengan cara merusak pintu dan kontak mobil menggunakan kunci T.
“Pencurian tersebut dilakukan keduanya dan untuk tersangka Fahrozi sudah ditangkap terlebih dahulu pada September 2017”, ungkap Kasat Reskrim.
Kepada petugas, HS mengatakan memang benar dia ikut serta dalam pencurian mobil tersebut dan tugasnya mengamati sekitar TKP kemudian setelah itu mendorong mobil bersama Fahrozi menjauhi TKP guna menghidupkan mobil tersebut.
Atas kejahatannya dia juga ingin menebus kesalahan dan menyerahkan diri. “Niat dari hati ingin menyerahkan diri pak, dengan alasan merasa berdosa dan tidak tenang”, kata dia.
Dari hasil pencurian itu HS menambahkan, uang pembagian yang diberikan oleh Fahrozi digunakannya untuk berobat dan ongkos melarikan diri.
“Uangnya saya pake berobat, karena setelah mencuri mobil itu, saat saya pulang terjatuh dari motor. Sisanya untuk biaya melarikan diri”, imbuhnya.
Sementara menurut Bambang Sahri, korban pencurian menceritakan bahwa pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB.
Dia menaruh mobil didalam garasi dan menguncinya tetapi ketika terbangun esoknya sekitar pukul 05.30 WIBmobil sudah tidak ada ditempatnya.
“Malamnya kendaraan tersebut, saya masukan ke garasi dan dikunci, nah pagi saat bangun dari tidur mobil sudah hilang”, tandasnya. (Pol/Vay)
Discussion about this post