
Dwi Cindy, siswa SMA Negeri 5 Pematang Siantar yang meninggal dunia setelah dilindas ban bus Eldivo, di Jalan Medan, tak jauh dari Simpang Karang Sari Pematang Siantar, Rabu (15/3) siang.
“Dwi…Dwi! Cepat kali lah kau pergi, Nak. Sudah nggak ada lagi si Dwi. Nggak ada lagi kawan adiknya,” Agus Mulyadi, ayah kandung Dwi Cindy meratapi kematian anaknya di Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD dr Djasamen Saragih.
Dengan berurai air mata, Agus yang ditemui di Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD dr Djasamen Saragih mengatakan, di malam sebelum kejadian, Dwi sempat dinasehati ibunya karena meminta uang. Dwi pun merajuk. Sehingga saat pergi sekolah paginya, ia tidak permisi.
“Nggak pamit pergi sekolah. Padahal biasanya pamit,” sebut Agus.
Masih kata Agus, anak kedua dari tiga bersaudara itu juga sempat minta dibelikan dompet untuk hadiah ulang tahun temannya.
“Hari Jumat ini kawannya ulang tahun,” tukasnya.
Informasi yang dihimpun, siang itu sepulang sekolah Dwi dibonceng teman lelakinya, Angga Kusuma menggunakan sepedamotor BK 3717 TBM. Keduanya melaju di Jalan Medan, menuju pusat Kota Pematang Siantar.
Seorang warga di lokasi kejadian mengatakan, awalnya Angga melewati mobil penumpang (mopen) Sinar Beringin yang parkir.
“Mungkin tersenggol pantat mobil itu dan terjatuh. Yang dibonceng terlindas ban bus Eldivo yang melaju satu arah dengan kereta korban,” terangnya.
Sementara yang mengendarai sepedamotor mengalami luka-luka dan menjalani perawatan.

Discussion about this post