Ketika berurusan dengan hal yang menyangkut kesehatan dan obat-obatan sebaiknya lebih teliti dan berhati- hati. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami Ria warga Sidoarjo, Jawa Timur ini. Ia dan suaminya terpaksa kehilangan calon bayi yang telah dinantikan selama 4,5 tahun usia pernikahan mereka. Pada 16 Agustus 2017 Ria mengalami keguguran. Dalam postingan facebooknya yang diunggah pada 21 Agustus 2017, wanita ini membeberkan penyebab keguguran yang dialaminya.
Dalam postingan tersebut ia menjelaskan telah terjadi kesalahan saat menebus resep dokter, dimana obat yang diterimanya dari apotik tidak sesuai dengan resep dokter. Selain tulisan dokter yang tak dapat dibaca dengan jelas, ia pun tidak meminta copy resep saat menerima obat yang ditebusnya. Resep yang seharusnya memberikan obat mengurangi rasa mual, ia malah menerima obat lain, yang efeknya dapat menyebabkan keguguran.
Hal tersebut mereka ketahui setelah salah seorang kerabatnya melihat sisa obat yang dikonsumsinya sebelum kejadian keguguran. Setelah dilakukan pengecekan ke apotik, ternyata obat-obatan yang diterimanya tak sesuai dengan resep dokter, hal ini diketahui setelah mereka meminta copy resep dari apotik tersebut. Meski pekerja yang telah lalai dalam melaksanakan tugasnya itu bersebah sujud dihadapannya, kedaaan tak dapat dikembalikan sedia kla dan waktu pun tak mungkin dapat di putar.
Postingan tersebut pun menuai berbagai komentar, baik ucapan duka dan tulisan yang menyemangati. Tak sedikit pula yang membagikan kembali kiriman tersebut, agar menjadi pelajaran bagi semua saat menebus obat di apotik.
Berikut postingan Ria pada laman facebooknya:
“when you forgive,you in no way change the past-but you sure do change the future” Bernard Meltzer
16/8/17 saya mengalami pendarahan hebat dan mengakibatkan anak mukjizat yg kami nantikan 4.5th usia pernikahan kami mengalami keguguran. Berusaha menerima dgn ikhlas semuanya, namun ketika teman farmasi saya menjenguk dan melihat obat yg saya minum tidak sesuai dgn resep yg ada harusnya obat anti mual yg saya minum sepengetahuan saya sesuai petunjuk dokternya tpi ternyata bukan obat anti mual melainkan Pil gugur/Pil Aborsi.
Setelah olah TKP diketahui kesalahan terletak pada mbak apotek/asisten apoteker yg salah mengambil obat dan memberikan pada saya, beliau menangis sujud mohon ampun ke saya. Pikiran saya saat itu cuma satu mau diganti uang sebanyak apapun dan mau dipenjarakanpun toh anak saya tdk akan bisa kembali juga. Namun kemudian saya ingat bahwa segala sesuatu d dunia ini pasti atas seijin Tuhan. Sehelai rambut kita jatuhpun Tuhan tahu, masakan Ia tdk bisa mengingatkan mbak apotek tsb untuk tdk salah mbri obat pada saya. Jadi saya dan suami sepakat berdamai dgn kenyataan dan tdk menyalahkan diri sndiri lgi, menutup kasus ini, kami kuatkan diri ambil langkah iman mendatangi mbak asisten apoteker, dokter dan apotekernya..kami memaafkan dan mendoakan mereka kami lepaskan semuanya, mengatakan bahwa “Tuhan mengasihimu dan aku mengasihimu juga”, kami tutup lembaran yg kmrin dan fokus ke depan mengarah pada Tuhan. Seketika itu saya langsung dapat hati penuh sukacita tiada terkira yg dari Tuhan dan meski harga yg kami bayar sepenuhnya tll mahal tp saya bahagia melihat keluarga kami bisa dipulihkan dan semoga mjdi berkat buat org lain juga.
Saya tahu ini smua adlh jalan Tuhan dan tidk ada yg dpt menyelamiNya.Tuhan pasti sdg menyiapkan ssuatu yg besar dlm hdp saya dan keluarga di depan sana. Ia ingin agar kami lbh deket lagi sama Tuhan dan menjadi pribadi yg lebih baik lagi.
1 penghiburan saya yg menjadi kekuatan saya ketika saya berada di titik terendah dalam hidup saya kemarin adalah selain Tuhan dan tetes air mata doa suami dan org2 yg menyayangi saya, juga adalah ketika dikuret dlm keadaan tidak sadar saya melihat ada sosok jubah putih yang menggendong anak saya dan saya yakin itu Tuhan.. Anak saya sudah damai tenang d surga.
1 pelajaran bagi kita ketika menerima obat harus minta copy resep dan kuitansi.. Kita cocokkan apakah nama obat yg kita terima betul sama krna pada kejadian saya mmg copy resep dan kuitansi tdk diberikan ke kami hanya obat dan uang kembalian saja sehingga pada waktu olah tkp saya kaget sekali melihat copy resep dan kuitansi yg ditulis berbeda semua dgn obat yg kami terima. Dan bagi para ibu hamil atau siappun ketika mau minum obat mgkin ada baiknya mbaca dulu warning/indikasi/fungsi obat tersebut.
1pesan bagi kita semua, sekecil apapun pekerjaan kita.. Lakukanlah bagian kita yg terbaik dgn sepenuh hatimu spti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Belajarlah untuk sll setia dalam perkara kecil spti contoh mbak asisten apoteker tsb meski mungkin kelihatannya simpel pekerjaannya ttpi dri tangan mbak yg melayani memberi obat tersebut menjadi kesembuhan bagi pasien yg menerima atau bahkan bisa sebaliknya. Percayalah ketika kita fokus dan tulus dalam menjalani pekerjaan kita maka akan ada promosi yg Tuhan siapkan di depan sana buat kita semua.
Ketika saya menulis ini saya bukanlah orang yang hebat, saya juga manusia daging ini lemah 2 hari saya jg spti org gila yg cuma bisa menangis dan teriak ttpi sya tahu kami tidak salah memilih nama anak kami Jason Clayton yg artinya “Penyembuh”, ya.. Tuhan dan dia telah menjadi penyembuh untuk luka hati kami, penyembuh untuk hubungan rumah tangga dan keluarga besar kami dipulihkan, penyembuh bagi kami agar bisa lebih dekat lagi sama Tuhan dan hidup bukan buat kami sendiri lagi tetapi belajar jd berkat buat org lain.
Semoga kesaksian ini bisa jadi berkat dan kekuatan serta pelajaran berharga buat kita semua.. Tuhan Yesus memberkati.” Demikian ia menuliskannya (Vay)
Discussion about this post