Berencana menikah pada 27 Januari 2018, namun takdir berkata lain. Candra Aritonang telah lebih dulu menghadap sang Khalik.
Ia meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan di Rantau, pada Kamis (11/1) dini hari. Pernikahan pun tak jadi terlaksana.
Meski berbagai hal telah disiapkan, termasuk undangan yang sudah dicetak dan siap untuk disebarkan. Kisah Cinta mereka pun kandas dipisahkan kematian.
Jenazah Candra disemayamkan di rumah duka, Air mata dan tangisan kerabat serta pelayat pun memecah ruang.
Para pelayat kian meratap, saat Dwi Theresia Sipangkar, Calon Istri Candra merobek Mandar (Sarung) bermotif batik sebagai tanda perpisahan mereka.
Disaksikan para kerabat dan pelayat yang hadir di rumah duka, Dwi merobek dan menaruh mandar yang dirobeknya ke dalam peti mati.
BACA JUGA : CERITA PULANG DARI KAMPUNG. TURUN DARI PESAWAT LION AIR, IJAZAH BORU SIAGIAN HILANG
Jenazah Candra yang terbujur kaku pun disematkan robekan mandar. Kain itu pula ikut mengiring jenazah di dalam kubur.
Video prosesi perpisahan dalam acara persemayaman hingga acara pemakaman pria yang dikenal ramah dan suka menolong temannya itu pun selanjutnya diunggah seorang kerabat ke media sosial.
Banyak yang tak kuat menyaksikan video tersebut. Wajar saja, kisah ini sanygat menyayat kalbu.
Semua hanya bisa berserah pada Sang Kuasa, manusia hanya bisa berencana dan berusaha.
BACA: Diselingkuhi, Wanita ini Unggah Video Kemesraan Suami dan Wanita Lain
Di masa hidupnya Candra juga aktif dalam sejumlah organisasi dan komunitas.
Thompson Hs dalam tulisannya menyebutkan, Candra PPH Aritonang adalah desainer publikasi pertunjukan Opera Batak “Perempuan Di Pinggir Danau” di Medan 2015 serta pemeran Paman Jinaka/Jonaha pada pertunjukan di Pangururan 2014 setelah ikut tampil di Papua.
Meninggal karena kecelakaan pada dini hari, 11 Januari 2018 di Rantauparapat dan dimakamkan di Tigalingga.
Sebelumnya Candra sempat meminta agar temannya dari Keluarga Mahasiswa Katholik(KMK) Gelora Suara untuk bernyanyi pada acara pernikahannya nanti.
Jenny Flora Sidabutar, melalui tulisannya menyampaikan hal tersebut sudah disiapkan.
“Baru beberapa hari lalu abang kabarin aku bang. Kalau abang mau nikah tanggal 27, trus abang minta tolong untuk disusun anggota KMK Gelora Suara yang alumni untuk menyanyi mengisi acara kalian. Aku udah cari bang?
Kami udah susun semua anggota. Aku juga udah buat grup Penikahan Kalian bang. Tapi grup PERNIKAHAN berubaha MENJADI GRUP DUKACITA.
Kami udah bahas sampe petugas misa bang.
Tapi tadi pagi aku dapat kabar dari pirikku Lamtiar Sesilia Simbolon bahwa abangda telah berpulang kerumah Bapa diSurga. Sungguh itu mengejutkan ku bang. Aku lemas mendengar itu dari lamtiar. Menetes air mata ku bang?
BACA JUGA: PASANGAN KEKASIH HANYUT DISERET OMBAK
Betul nya ini bang????? ?
Selamat Jalan Abangda Candra Aritonang bahagia bersama para Malaikat Surga dan Para KudusNya. Semoga abang diterima di Sisi Tuhan Yang Maha Esa. ?
Selamat jalan Kader Terbaik UK KMK St.Martinus Unimed ?
Buat kakak ku kak Dwi Theresia Sipangkar yang Tabah ya kak. Tuhan punya rencana yang lebih indah kak eee. Yang kuat ya kakak ku,” Tulisnya.
Duka yang mendalam juga dirasakan kerabatnya yang lain. Berbagai kisah dan kenangan yang pernah dilalui bersama Candra Aritonang pun dituangkan dalam berbagai ungkapan.
Ada yang menyampaikan ungkapan duka secara langsung ke rumah duka, pun banyak yang menuangkan kesedihannya lewat tulisan.
BACA JUGA : MERAMPOK UNTUK BAYAR KONTRAKAN PANTI PIJAT TEMAN WANITANYA
Mega L. Simamora, seorang kerabat lainnya menuangkan sebagian kisah yang pernah dilalui bersama almarhum semasa hidupnya.
“Boasa Tuhan i mangalap akka jolma na burju parjolo lao mangadop ibana? Lungun dabah Bang, Abang ma hutanda parjolo pas tikki taon 2010, tikki baru kuliah au, baru masuk ma au tu UK-KMK st. Martinus Unimed, di Gelora Teater.
Tikki i sering hian do hita jumpa Bang, tiap latihan teater, tiap misa di teknik Unimed ari Jumat. Sanga dope hita rap main teater mangisi acara konser ni paduan suara tikki i di Taman Budaya (TBSU), latihan teater di belakang ni kantor gubernur ujui, sak burju ho Bang Can.
Ramah hian sai holan na mekkel do sude jolma molo rap dohot ho. Baru hea muse hita diospek abang sian teater di Sembahe.
Hubege kabarmi bang lao mangoli nama abang tu dongan teaterhu naung leleng di pardongan Abang, tanggal 27 on saut nama Abang tu Dwi Theresia Sipangkar Alai boha ma. Tuhan i do namanottuhon sude gulmit ni parngoluan ate Bang.
Sai tarapul ma sude keluarga besarmu dohot keluarga besar KMK. Selamat jalan da Bang. ? Dwi Theresia Sipangkar sabar da Nang,” Demikian diluahkannya.(Vay)
Discussion about this post