• Disclaimer
  • Redaksi/Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juli 3, 2022
Situs Berita Online News Corner
  • Login
  • Beranda
  • News
    • Hukum
    • Bisnis
    • Politik
  • Siantar
  • Peristiwa
  • Lifestyle
  • Seremoni
  • Viral
  • Kabar Militer
  • Redaksi / Kontak
  • Policy
  • Pedoman
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Hukum
    • Bisnis
    • Politik
  • Siantar
  • Peristiwa
  • Lifestyle
  • Seremoni
  • Viral
  • Kabar Militer
  • Redaksi / Kontak
  • Policy
  • Pedoman
  • Disclaimer
No Result
View All Result
Berita Siantar News Corner
  • News
  • Siantar
  • Peristiwa
  • Viral
  • Kabar Militer
  • Seremoni
  • Hukum
  • Politik
  • Suara Rakyat
  • Lifestyle
Home LIFESTYLE

Satahi Comunity Kembaikan Pola Dasar Tortor Batak Lewat Festival

by REDAKSI
April 4, 2019
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke TelegramBagikan ke Twitter

Alunan perangkat musik tradisional Batak ‘Gondang Sabangunan’ serta suara musik tiup ‘sarune’ terdengar sayup-sayup, di Open Stage, Pagoda, Parapat, Kamis (3/4/2019). Hantarkan oa peserta Festival Tortor Batak Toba ke Sang Khalik ‘Mula Jadi Na Bolon’.

Perlombaan pada hari ke-2 festival tersebut diikuti beberapa kelompok tortor dari sejumlah wilayah di Kawasan Danau Toba.

Ketua Panitia Festival, Lamhot Manurung mengatakan tujuan diadakan fetival itu tidak lain mengajak generasi Batak mencari jalan pulang dari ketersesatan yang semakin menjauhi budayanya.

Di samping itu, ‘Sahuta Satahi Comunity prihatin dengan sepinya kunjungan wisatawan ke Parapat, sehingga kegiatan itu sekaligus diharapkan menjadi daya tarik yang ditawarkan.

“Ada pun even kami laksanakan meningkatkan pariwisata, juga untuk melestarikan budya Indonesia khususnya Budaya Batak”,kata Lamhot.

Panitia mengemas festival tortor dengan apik. Sedangkan peserta berlomba-lomba menampilkan keoriginalan tortor yang mereka bawakan.

Demikian juga ulos yang dipakai peserta, semakin menggambarkan bagaimana semestinya kain ulos dipergunakan.

Sisi lain keunikan dari kegiatan itu, ada digelar acara makan satu tampa nasi berbagi dua dan duduk di lantai. Hal itu sudah jarang ditemui, sebagaimana kebiasaan dan syimbol kegbersamaan serta kegotongroyongan warisan leluhur Batak.

Sementara itu, panitia penyelenggara lainnya Sanur Sinaga sebelumnya menjelaskan, Kata Sanur, Komunitas ‘Sahuta Satahi’ merasa bertanggung jawab menggali lebih dalam, hingga mewariskan tortor serta makna sebenarnya kepada generasi muda. Sebagaimana, makna tortor dan gerakannya kini semakin sirna meski setiap saat bisa ditemui ada perhelatan-perhelatan adat.

Karenanya, Komunitas Sahuta Satahi menggelar Totor Festival Tortor Batak Toba se-Kawasan Danau Toba. 22 sanggar seni ikut bertanding, dan semi final diadakan pada hari kedua, Kamis (3/4) 2019 hari ini.

Festival tersebut pada malamnya menghadirkan Alex Rudiart Hutajulu, artis ibukota putra asli kebanggaan Warga Parapat. Lalu, D’Bambo, Tongam Sirait, Gorga Band dan band lokal lainnya.

Sanur yang sejak lama meneliti tentang tortor ini mengakui, bahwa tortor saat ini bukan saja kehilangan makna pada generasi muda. Termasuk kalangan orang tua, ada juga yang malah keliru dan tak lagi dapat memaknai apa yang ditortorkan dalam perhelatan adat yang semestinya bernilai.

Bahkan, menurut Sanur pemakaian ulos, baik sampai ke sesi manortor banyak yang tidak sesuai. Pemakaian ulos tidak lagi dipergnakan sebagaimana mestinya fungsi ulos itu sendiri.

Apalagi, kaum lelaki pun terkadang memakai ulos yang semestinya dipakai perempuan seperti halnya “ulos sadum” malah dipakai kaum lelaki. Kemudian ulos yang kadang dipakai terbalik, padahal semua memiliki arti.

“Penampilan busana yang dipergunakan adalah sebagaimana mestinya harsus sesuai fungsi ulos itu sendiri. Apa yang tepat dipakai perempuan dan apa yang tepat dipakai laki-laki yang harus dipakai. Jangan laki-laki memakai ulos perempuan atau sebaliknya,” ujar Sanur Alumni S-2 yang menyelesaikan Tesis pengkajian seni tersebut.

Dengan adanya festival tortor, dia berharap agar kaum muda Batak tetap menjadi “Batak yang ‘kemarin’ dan hadir pada era saat ini”.

Juga terhindar dari pengaruh asing yang lama-lama menggerus tortor Batak yang sebagaimana mestinya.

Apalagi, banyak pegiat saat ini yang malah membuat keliru dengan mengatasnamakan kreasi, namun tanpa memikirkan nilai-nilai estetika pada tortor itu sendiri.

“Supaya terhindar dari pengaruh asing. Pola dasar gera tortor yang kita jelaskan. Penari kreasi bukan tortor leluhur. Lalu, kenapa harus beda-beda lagi, jadi kita mau mengambil jalan yang benar,” sebut Putri asli Pulau Samosir, tepatnya Desa Urat tersebut.

Sesuai penelitian yang dilakukan Sanur, saat ini gerakan tortor Batak Toba malah ada yang terpengaruh dari yang lain. Soalnya, Batak Toba memang dekat dengan Melayu, Simalungun dan lainnnya.

Padahal, tortor tersbut esperti contoh kecilnya semestinya sama seperti pemaknaan dalam bahasa dan praktiknya “Appe di Abara” artinya kedua tangan harus berada di atas kedua sisi pundak. Bila tidak sesuai, tentu pemaknaanya pun sudah tidak benar.

Share21SendShareTweet

Related Posts

Narasumber di Sumut Fashion Week 2022, Ketua Dekranasda Taput Ajak Kolaborasi Kembangkan Tenun Ulos

Juni 13, 2022

Sumut Fashion Week 2022 Dibuka, Edy Rahmayadi Optimis Peragaan Busana Bisa Dongkrak Ekonomi

Juni 8, 2022

Polres Simalungun Pastikan Daerah Wisata Parapat, Danau Toba Aman dari Premanisme

April 14, 2022

6 Rekomendasi Produk Maybelline yang Wajib Dimiliki

Desember 14, 2021

Bupati Simalungun Berharap Peserta Danau Toba Rally 2021 Promosikan Wisata di Simalungun

Desember 10, 2021

Bupati Toba Ajak Berlomba Memberi Pelayanan Terbaik Bagi Wisatawan

November 6, 2021

Sudahkah Kita Bersyukur Hari Ini?

Oktober 27, 2021

Ruangan Melati 314 hingga ICU

Oktober 26, 2021

Pemuda Baik Hati

Oktober 23, 2021

Separuh Hidup ada di Handphone

Oktober 22, 2021

Discussion about this post

TERBARU

Segera ‘Pensiun’, Mangatas Silalahi Ingin Golkar Menang

Juli 3, 2022

...

Bobol Rumah, Curi 2 Unit Sepedamotor dan Satu HP. Pria Ini Diciduk Tekab 308

Juli 3, 2022

...

Main Judi Kartu di Kontrakan, Lima Pria Diciduk Polisi

Juli 3, 2022

...

Rekaman CCTV Viral, Sepasang Suami Istri Diciduk Karena Diduga Curi Emas

Juli 3, 2022

...

Hari Bhayangkara Ke- 76, 31 Personel Polres Lampung Utara Naik Pangkat

Juli 3, 2022

...

Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Picu Kenaikan Harga Cabai Merah dan Berdampak Inflasi di Siantar

Juli 3, 2022

...

Yonif 122/TS Menggelar Upacara Penerimaan Dan Pelepasan Prajurit

Juli 3, 2022

...

Samsul Sitorus Diciduk, Curi Becak Barang di Tanjungbalai

Juli 3, 2022

...

Trending

  • Tiomsah Pasaribu Ditemukan Borunya Tewas di Rumahnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Enam Orang Diamankan saat Grebek Kampung Narkoba (GKN) Empat Positif dan Dua Negatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Tak Ada Izin Galian C PT SPM Beroperasi di Taput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Mall di GOR Siantar Abaikan Keberadaan Kantor KNPI Siantar, Pemuda akan Bergerak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan TKW Hongkong Buka Investasi Bodong, Dua Ratus Miliar Telah Masuk Rekeningnya dari Ribuan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Pria Diciduk Jual Ganja di Lapo Tuak Jalan Gereja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT
close
  • Disclaimer
  • Redaksi/Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

© 2017-2021 News Corner ID - Designed by: Bang Ze

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Hukum
    • Bisnis
    • Politik
  • Siantar
  • Peristiwa
  • Lifestyle
  • Seremoni
  • Viral
  • Kabar Militer
  • Redaksi / Kontak
  • Policy
  • Pedoman
  • Disclaimer

© 2017-2021 News Corner ID - Designed by: Bang Ze

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In