Tulisan berisi pengalaman seorang pria yang berstatus sebagai suami dan ayah tiga anaknya ini viral di media sosial.
Postingan tersebut mengisahkan pengalaman pribadi menurut pemilik akun Facebook Aya Tsurayya dalam tulisannya.
Tak kurang 15 ribu pengguna media sosial membagikannya kembali.
Pasalnya pengalaman seorang pria yang menggantikan peran istrinya selama empat hari tersebut dinilai menjadi teori pembelaan bagi para istri yang tak rela suaminya “berbagi kasih” di luar rumah.
Sejak diposting pada 21 Februari pukul 13:03 WIB, postingan Aya Tsurayya ini laris manis dibagikan. Berikut postingan lengkapnya,
“Kisah nyata suami dengan 3 anak setelah melihat video viral pelakor.
“Itu mungkin suaminya kurang merasa dihargai.. dan sepertinya si suami tidak pernah bertukar peran dengan istrinya”
Maksudnya?
Begini,
Aku pernah penasaran, seberat apa sih kerjaan istriku yang cuma ibu rumah tangga? Kok ngeluhnya itu lho seakan melebihi aku yang tiap hari stres di kantor kena push bos bos, apalagi PP jalur neraka Jakpus-Tmii naik motor.
Yang kalau aku pulang, dia sudah pakai daster, rambut awut awutan sudah tidur pula. Gimana aku mau minta jatah. Padahal saat di kantor aku ketemunya dengan cewe cewe berpenampilan menarik, wangi.. Ya Allah godaanku berat sekali.
Kupikirkan semalaman. Bagaimana caranya agar aku paham apa yang dirasakan istriku.
Kutransfer uang 10 juta ke rekening istriku. “Ma, pergilah jalan jalan ke bali sama teman temanmu. Biar aku sama anak anak di rumah. 4 hari aja tapi ya.”
#Pasti# #mudah#. #Aku# #pasti# #bisa!#
#Day 1
Plan: bersih bersih,Pel rumah, cuci baju. Makan beli aja.
Realita: setelah ngepel, 3 anak bangun bongkar mainan, berantakan. Bersihkan lagi. Tinggal nyuci, astaghfirullahhh udah seperti kapal pecah lagi?? Belum sempat istirahat jam 2 harus antar anak anak ngaji. Pulang bebersih. Pengen leyeh leyeh, baru inget, dah telat jemput anak anak. Eh hujan. Cucian kehujanan lagi.
Day 1 result: Failed.
#Day 2#:
Plan: melibatkan anak bebersih dalam bentuk game. Hadiahnya beli eskrim. Aku:nyuci lagi. Makan beli lagi.
Realita: anak bantu 5-15 menit. Bosan, mainan, berantakan lagi. Aku nahan diri buat ga marah, cuma jadinya aku kasih hukuman, ga jadi beli eskrim.
Result: game failed. Nangis semua! Rumah ga ada bersihnya!
#Day3#:
Plan: sambil aku nyetrika sambil ngobrol sama anak 3 saat mereka main:
Makan beli terua boros juga euy, mana beli makan kena jatah preman jajanan anak anak 3 minta beli apa itu namanya yg bentuknya seperti telur tapi mahal banget. Ah itu lah joy joy apalah. Oke, hari ini diputuskan. Aku masak!
Realita: duh masak apa ya. Bingung. Yaudah bikin yang aku bisa: indomie telur sama masak nasi.
Anak anak happy kumasakin indomie, kata mereka “enakk.. biasanya Mama masakin sayur, ikan, ga seenak ini,Pa!” Ya Allah berarti istriku sangat memperhatikan gizi anak anakku..
Oiya strikaan! Bodo amatlah rumah berantakan asal aku bisa beresin setrikaan ini. Besok mama pulang.
#Day 4#: final day.
Plan: nak, mama mau pulang, kita kasih kejutan yuk. Rumahnya jagain biar tetep bersih ya.. mainan diluar dulu.
Realita: main diluar ujan ujanan becek kotor masuk rumah, aku ngepel lagi. Fiuhhhh..
Pengen banget teriak “Ma.. aku butuh kamu. Butuh bantuanmu untuk jagain anak kita. Kuakui salahku. Sombong sekali aku jika bilang kamu cuma ibu rumah tangga.”
Ternyata ibu rumah tangga itu bukan Cuma ibu rumah tangga. Itu adalah pekerjaan yang butuh dedikasi tinggi dan managemen stres yang baik agar anak tidak menjadi korban.ini #never# #ending# #duties#
Belum lagi kalau anak sakit bareng bareng.
Di teras dengan cemilan oleh oleh dan teh hangat buatan si sulung.. sambil melihat 3 bocah main pasir.
Istri: “makasih ya pa udah diijinin Jalan jalan.. tapi aku kepikiran kalian dirumah”
Aku: “gapapa ma, sesekali..hehe” (jangan lagi, batinku..?? jalan jalan bareng aja) oiya uang belanjaan cukup ga? Jajanan anak anak 3 tu banyak juga ternyata..”
Istri: “cukup pa, kan kadang aku bikinin camilan buat mereka..klo mau ditambahin jg gapapa ”
Aku: “apa Mama mau mesin cuci 1 tabung aja? Biar klo habis nyuci ga harus njemur lama sampe kehujanan lagi”..
Istri:”boleh pa?.”
Aku: “Tentu boleh atau Mama mau cari pembantu aja? Bantuin bebersih sama setrika..”
Istri: “ga usah pa.. kalau bebersih gini mama bisa kok.. kan pahala mama disini.. nanti kalau benar benar ga bisa kita sama sama kerjakan sebisanya ya”
Istriku, betapa beruntungnya aku..
Apalah wanita diluar sana, biar untuk lelaki yang belum pernah bertukar peran dengan istrinya saja. Semoga saat mereka sadar, tidak terlalu terlambat. Kehilangan sigaraning nyawa. Jakarta, 21 februari 2018 Tsurayya” Demikian ia menuliskannya.
Tak hanya dibagilan ulang tulisan tersebut pun mendapat banyak respon dan tanggapan dari netizen.
Discussion about this post