Bagaimana ide dan gagasan dalam penataan kampung kumuh yang juga memiliki nilai cultural di Kota Pematangsiantar, ke depan dengan mengadopsi dan menginterpretisir potensi harus dengan sebuah komitmen dari kepala daerah. Hal ini disampaikan Asner Silalahi, salah seorang tokoh yang dinilai memiliki kans besar menjadi Walikota pada periode mendatang.
“Kota Pematangsiantar yang memiliki potensi ini perlu implementasi penataan kampung untuk berhasil menjadi ikon wisata Kota ini, Kampung Warna-Warni,” sampainya.
Menurutnya, konsep penangganan kampung kumuh itulah salah satu yang menarik dan ide Asner Silalahi jika dipercaya menjadi Walikota Pematangsiantar. Asner mengungkapkan penanganan Kampung Warna-Warni tidak saja dari segi penataan bangunan, namun dengan menempatkan satgas penataan dengan skema non – APBD yang bertugas menanggulangi keluhan di kampung warga.
“Membuat kampung ini lebih bersih dan “berwarna”, Satgas akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR),” jelas Asner.
Ditambahkannya, Konsep tata kampung kumuh secara fakta salah satunya saat ini di Pamatang. Di mana secara nilai historis Pamatang merupakan lokasi kerajaan Siantar.
“Mengapa hal ini tidak kita jadikan sebagai ikon wisata dengan mengkombinasi konsep warna dan budaya yang telah ada di Pamatang tersebut? Selain tertarik dengan peran masyarakat dalam menata kampung, rupanya mereka juga tertarik dengan satgas perumahan kami. Misalnya dananya dari mana dan membentuk satgas perumahan gimana,”tandas Asner.
Ia menyampaikan perubahan luar biasa terjadi di Kampung Warna-warni dengan combain budaya, Kota Pematangsiantar dengan lokasi salah satunya Pamatang akan menghilangkan Citra kampung kumuh sudah tak ada lagi di sana.
Hal itu seiring keberhasilan Kampung Warna-warni bertransformasi menjadi kampung tujuan wisata. Kini Kampung Warna-warni yang ada di Kota Pematangsiantar menjadi salah satu alternatif wisata yang ada di Kota ini.
Tidak hanya dari sisi tampilan yang kini jauh lebih rapi dan menarik tetapi juga dari warganya. Seperti diketahui, ide awal untuk menjadikan Pamatang, Jalan Nagur, Lorong 20 dan kawasan lainnya menjadi kampung wisata dengan konsep warna warni itu, maka akan menjadi kawasan space public relation. Menurut Asner, dari pengalaman yang saya memiliki selama ini Ternyata, perubahan tersebut mampu memberikan efek luar biasa kepada kampung yang diberikan dengan konsep warna dan humanis.
Ia mengakui Kampung Warna-warni perlahan bisa memberikan manfaat lebih bagi warganya. Bukan hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga bisa mengurangi angka pengangguran untuk warganya. Karena tempat ini menjadi ramai dikunjungi warga baik dari dalam kota (termasuk pendatang, dari luar daerah) dan terutama dari luar kota dan beberapa wisatawan asing, dan konsep ini akan mendukung Danau Toba sebagai destinasi wisata nasional. Suatu tempat yang sebenarnya sederhana, namun karena unik dan menarik maka menjadi perhatian warga. Tempat yang dimaksud adalah Kampung Warna.
Di ranah online dari media arus utama (mainstream) dan khususnya di media sosial (Facebook, Twitter, Instragram, blog) mengenai pemberitaan terutama untuk gambar sudah banyak diunggah. Dengan konsep kesepakatan dan sebuah model regulasi kelurahan maka dapat ditetapkan missal Tiket masuknya juga murah. Dengan Rp 3.000, pengunjung dapat berfoto di pelbagai sudut. Warna cat rumah, gambar, dan ornamennya sangat menarik. Khusus untuk siswa paud dan TK gratis, sedangkan untuk siswa SD hanya membayar separuhnya.
Dari kampung itu, siswa belajar kesenian, pemanfaatan lahan sempit, dan perekonomian yang dikembangkan di sana. Selain itu, tersaji pemandangan sungai yang bersih dan jernih sebagai salah satu sajian alam di Kampung Warna-warni.
“Kita juga akan membuat lokasi parkir dan bus pariwisata gratis di menuju Lokasi kampong warna, yang siap mengantar anak-anak berkeliling Kota, dengan konsep bus tingkat dua terbuka, mereka benar-benar bisa merasakan hawa Kota Siantar yang sejuk di terik panas matahari. Mari kita bangun Kota Siantar dengan konsep humanis dan bermartabat untuk kesejahteraan rakyat,” ajaknya.(rel)
Discussion about this post