Beberapa orang di dalam ruang berukuran tiga kali tiga meter itu duduk berkeliling. Di tengah mereka ada kasur dilapisi sprei berwarna biru, beralaskan matras hijau. Di atas kasur, tubuh ringkih Alvaro hanya bisa terbaring kaku.
Kedua tangannya tertekuk, dan jemari tangannya kaku setengah mengepal. Kondisi tubuhnya demam, hingga 38 derajat Celsius.
Alvaro terlihat sulit bernafas. Saat ia menarik nafas, barisan tulang rusuknya yang dibalut kulit terlihat jelas.
Alvaro, yang nama lengkapnya Alvaro Gabriel, bocah berusia 3 tahun 5 bulan itu sudah sejak lima bulan terakhir kehilangan keceriaan dan kelincahannya.
Terlahir dalam keluarga yang kurang mampu secara finansial, membuat Alvaro harus bertahan menghadapi sakitnya, dan hanya bisa terbaring di ruang tamu rumah. Rumah yang mereka tempati, merupakan milik nenek bapaknya, di Jalan Pematang Gang Kolam, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, Pematangsiantar.
Kehadiran Newscorner.id, Minggu (28/1) malam di rumah tersebut, berawal dari komunikasi dengan Selly Octavia, salah seorang pengguna Facebook yang mengunggah kondisi Alvaro di berandanya.
Menurut Selly, ayah Alvaro, yakni Candra Parulian merupakan teman abangnya. Dari si abang lah, Selly mengetahui kondisi dan derita Alvaro. Newscorner.id pun berjanji jumpa dengan Selly di rumah Alvaro.
Sebelumnya, dalam postingannya di Facebook, Shelly menuliskan:
Mohon bantuan untuk anak kita Alvaro gabriel ( 3 th ) penderita penyakit spastik ( sejenis tegang otot atau stroke ) ayah baru 2 hari bekerja, sedangkan pekerjaan istri hanya ibu rumah tangga… sudi kira na teman” kita membantu ank ini..
nama ayah : chandra parulian
Nama ibu : dede emi
Alamat : jalan pematang gang kolam
P. Siantar
No hp : 0852 9753 9946 ( no hp ayah )
Untuk itu kami mengetuk pintu hati teman” sekalian untuk membantu Alvaro dengan memberikan donasi untuk biaya pengobatan Alvaro melalui rekening :
8200889666 shely octavia ( bca )
*kedua org tua tidak memiliki rekening
Terima kasih kepada saudara” yg bersedia membantu dalam doa, dana, makanan dan menyebarkan informasi ini… sekecil apapun bantuan dr sodara sekalian akan sangat berarti untuk Alvaro.. semoga saudara sekalian di berikan kesehatan, murah rejeki dan umur yg panjang.. semoga cepat sembuh Abang Alvaro ??” Tulisnya.
Sementara itu, Newscorner.id yang sudah tiba di rumah Alvaro, langsung bertemu kedua orangtuanya. Malam itu, Alvaro terlihat lemas tak berdaya. Ia hanya bisa berbaring di atas kasur.
Menurut ibunya, Dede Emy, putra kesayangannya itu terlahir sehat. Hingga usianya menjelang 3 tahun, tumbuh kembang anaknya itu terbilang normal.
“Dia lincah kali sebelumnya. Saat mau ulang tahunnya yang ketiga, Alvaro mengeluh kepalanya sakit,” cerita Dede.
“Mak, kepalaku oyong,” demikian keluhan Alvaro saat itu, seperti ditirukan ibunya.
Saat itu, ibunya menganggap keluhan Alvaro hanya hal biasa. Mungkin dia hanya terlalu letih bermain.
Namun beberapa hari kemudian, kondisi Alvaro kian mencemaskan.
“Saat berdiri dan berjalan, dia berkali-kali jatuh. Begitu terus, hingga kemudian dia nggak sanggup berdiri lagi,” terang ibunya.
Kondisinya kian memprihatinkan. Bahkan, dia yang biasanya lahap makan, justru makin tak berselera. Apapun makanan yang diberikan, selalu ditolaknya. Karena tak mau makan, tubuhnya makin lemas.
Keluarga pun membawanya berobat. Atas bantuan seorang kenalan, bernama Alan, Alvaro langsung dibawa berobat ke Medan, tepatnya ke Rumah Skait (RS) Columbia.

Alvaro pun menjalani serangkaian pemeriksaan. Hanya saja, sambung ibunya, tak jelas pihak RS menerangkan penyakit yang diderita Alvaro.
Karena keterbatasan dana, akhirnya Alvaro dibawa pulang ke Pematangsiantar. Di Siantar, awal Januari 2018, Alvaro dibawa berobat ke RS Tentara. Seminggu dirawat, Alvaro yang berobat dengan fasilitas BPJS, disuruh pulang.
Namun belum sempat pulang, Alvaro dilanda demam tinggi. Keluarga pun meminta kepada pihak RS agar Alvaro diperkenankan untuk tinggal sehari lagi, menunggu demamnya reda. Di rumah sakit ini Alvaro dinyatakan mengidap penyakit spastik ( sejenis tegang otot atau stroke ).
Keesokan harinya, karena demamnya sudah mulai reda, keluarga membawa Alvaro pulang. Di rumah baru dua hari, Alvaro kembali demam tinggi. Kondisi seperti itu berlanjut hingga saat Newscorner.id mengunjunginya.
Melalui Newscorner.id, keluarga sangat mengharapkan bantuan dari para dermawan. Sebab, mereka tidak tahu lagi apa yang akan dilakukan kepada Alvaro.
“Bapaknya baru lima hari kerja di toko di Jalan Merdeka. Sedangkan saya hanya di rumah, menjaga dan merawat anak,” kata Dede Eni.(Vay)
Discussion about this post