Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dipusatkan di Tugu Letda Sujono, di Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Selasa (1/10). Selain upacara, sejumlah kegiatan ditampilkan, seperti gesekan biola lagu-lagu epik kepahlawanan, seperti Gugur Bunga oleh Era Millennisa Baqi Dalimunthe (Era Baqi), tarian delapan etnis, dan fragmen peristiwa Bandar Betsy.
Upacara dengan inspektur Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dihadiri jajaran Kodam I Bukit Barisan, pejabat Pemprovsu, Bupati dan Wakil Bupati Simalungun JR Saragih dan H Amran Sinaga, serta Walikota-Wakil Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah- Togar Sitorus, anggota DPRD Sumut dan Simalungun, Kapolres Simalungun dan jajaran, Dandim 0207/Simalungun beserta jajaran, para pimpinan PTPN III dan IV, ulama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, dan pelajar.
Anggota DPRD Sumut Wagirin Arman membacakan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Peringatan Hapsak berthema ‘Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa menuju Indonesia Maju dan Bahagi’ turut dihadiri ribuan masyarakat termasuk warga Bandar Betsy dan luar daerah. Upacara dirangkai peletakan karangan bunga di Tugu Letda Sujono oleh Edy Rahmayadi.
Dalam fragmen, ditampilkan pada Kamis, 14 Mei 1965, di areal perkebunan Bandar Betsy, Letda Sujono dibantai anggota PKI. Ia gugur saat mengamankan aset perkebunan.
Sementara itu, Edy Rahmayadi kepada wartawan mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawanya.
“Kita adalah bangsa yang besar, provinsi yang besar. Sejarah Letda Sujono tidak terlepas dari kekejaman G 30 S/PKI yang ingin merusak tatanan kehidupan yang diatur di dalam Pancasila. Tapi kesaktian Pancasila membuktikan Pancasila tidak bisa digeser dan diubah oleh siapapun,” katanya. (Hendri)
Discussion about this post