Mulai tahun ini, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara memrogramkan peningkatan infrastruktur atau upgrade perlintasan Kereta Api (KA). Upgrade dilakukan mulai dari Kota Medan ke Kota Tebingtinggi hingga Kota Pematangsiantar. Total panjang ruas rel kereta yang di-upgrade mencapai 103 kilometer.
“Proses upgrade dimulai dari jalur kereta api Stasiun Araskabu di Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang. Kalau Medan-Siantar kita program dua tahun. Dari tahun 2019 sampai 2020 selesai. Kita mulai dari Stasiun Aras Kabu persimpangan Kualanamu, hingga ke Tebingtinggi dan Siantar,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Medan I Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fakhrul Rivai Hasibuan, Minggu (27/1).
Peningkatan perlintasan Kereta api ini dilakukan selama dua tahun ke depan. Dananya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Saat ini, pihak Balai Teknik Perkeretaapian tengah memersiapkan dokumen pelelangan tender untuk proyek tersebut. Proses pengerjaan dijadwalkan mulai April tahun ini.
“Tahun ini dimulai dengan pergantian relnya terlebih dahulu. Tahun depan, kita programkan untuk pergantian jembatan, agar tidak memenuhi beban ganda rel RM 21,” jelas Fakhrul.
Tahun 2020, ada lebih kurang tujuh jembatan perlintasan kereta api yang akan ditingkatkan dari Medan sampai Pematangsiantar.
“Ketujuh jembatan itu bukan diganti ya, tetapi di-upgrade,” tutur Fakhrul.
Dijelaskannya, upgrade perlintasan kereta api ini bertujuan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Ditanya kapan penambahan jalur perlintasan kereta api dari Pematangsiantar ke Parapat Kabupaten Simalungun, menurut Fakhrul, belum diprogramkan.
“Programnya sampai saat ini masih jalur Medan-Pematangsiantar. Karena kondisi rel saat ini, yakni rel R33 dan rel R42, kecepatan kereta api sangat terbatas. Kondisi rel pengaruh dengan keselamatan kereta api,” jelasnya.
Peningkatan infrastruktur kereta api ini juga bertujuan untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat. Apalagi, pengguna moda transportasi kereta api di Sumut semakin hari jumlahnya semakin meningkat.
“Kita harapkan, dengan ada peningkatan infrastruktur ini, kecepatan kereta api bertambah dan otomatis waktu tempuh dari Medan ke Siantar lebih cepat lagi,” tandasnya.
//Dikerjakan Bertahap
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, mengungkapkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pembangunan infrastruktur untuk lintasan kereta api dari Kota Medan ke Danau Toba-Parapat, pada tahun 2019 ini.
Arie mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk kereta api akan dilakukan bertahap.
“Upgrade rel dari Medan ke Pematangsiantar, anggarannya sudah tersedia di Kemenhub,” ujar Arie.
Tidak saja dilakukan upgrade, menurut Arie, PT KAI akan juga melakukan peningkatan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. “Mudah-mudahan Kemenhub dan PT KAI tahun ini me-launching kereta api baru,” tutur Arie.
Setelah melakukan upgrade rel kereta api dari Medan ke Pematangsiantar, Kemenhub merencanakan outline bisnis kereta api dari Pematangsiantar ke Danau Toba di Parapat.
“Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan,” ungkap Arie.
Ia mengharapkan pembangunan infrastruktur Kereta Api Medan ke Parapat di Kawasan Danau Toba dapat direalisasi dan selesai tahun ini, meski tahun 2019 adalah tahun politik.
“Sembari di-upgrade, sembari dikerjakan. Pembangunan rel dan operasionalnya juga ditawarkan ke investor,” pungkas Arie.
sumber.sumutpos
Discussion about this post