Kesal karena dimarahi, Haris (43) emosi. Bahkan ia nekat mencangkul kepala ibu kandungnya, Suparti (75). Hingga wanita yang telah mengandung dan melahirkannya itu tersungkur di lantai dapur, bersimbah darah dan akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa berdarah itu terjadi di dalam rumah di Dusun II Desa Bangun Rejo Gang Selamat Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Selasa (16/6/2020) malam. Kebetulan, malam itu hanya pelaku dan korban yang berada di rumah. Suami korban yang juga ayah tersangka, Warso (79) tidak berada di rumah. Pria wiraswasta itu, sekitar pukul 18.30 WIB sudah berangkat menuju Masjid Al Badar di dusun itu untuk menunaikan sholat Magrib.
Usai sholat Magrib, ia tidak langsung pulang. Ia tetap berada di masjid menunggu waktu sholat Isya.
Setelah sholat Isya, pria lanjut usia (lansia) itu menyempatkan diri mengunjungi rumah keponakannya, tidak jauh dari masjid. Barulah sekitar pukul 20.35 WIB ia tiba di rumah.
Saat ia hendak masuk ke rumah, ternyata dalam kondisi terkunci dari dalam. Warso mengetuk pintu dan dibuka oleh Haris.
Setelah berada di dalam rumah, Warso mencari keberadaan istrinya, Suparti. Ia mencari korban ke kamar tidur dan juga kamar mandi. Tapi tidak ditemukannya.
Warso menuju dapur. Karena gelap, Warso menyalakan lampu senter dari mancis. Saat itulah ia melihat wanita yang dicintainya itu dalam kondisi terkapar di lantai dan bersimbah darah.
Suasana langsung heboh. Warga berdatangan ke rumah Warso, dan ada yang menghubungi polisi. Setelah polisi datang, segera melakukan penyelidikan. Akhirnya tersangka mengarah kepada Haris, putra korban.
Haris tak mengelak. Kepada polisi ia mengakui perbuatannya. Diceritakannya, menjelang malam ia baru tiba di rumah dan merasa sangat lelah setelah bekerja di sawah.
Karena sesuatu hal, sang ibu memarahinya. Bahkan, kata tersangka, saat itu ibunya sangat marah.
Haris yang mengaku lelah, langsung emosi. Laki-laki yang belum menikah itu tidak terima dimarahi. Hingga kemudian ia mengambil cangkul dan memukulkannya ke kepala ibunya. Tepatnya di dahi di atas mata dan di belakang telinga kanan. Pukulan tersebut membuat ibunya tersungkur ke lantai dan meninggal dunia.
Selain memeriksa Warso, polisi juga meminta keterangan dari adik tersangka, yakni Suharli (41).
Discussion about this post