Anak kecil yang masih duduk di bangku taman kanak -kanak itu tidak menyadari bahwa ayahnya telah meninggalkannya untuk selamanya. Ia mengatakan kepada orang orang yang datang ke rumah duka bahwa ayahnya sedang tidur.
Hendri Tarigan(30) warga Jalan Narumunda, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur tewas tersengat listrik saat bekerja di salah satu bangunan di Jalan Thamrin, Pematangsiantar pada Kamis (19/12) sekitar pukul 15.30 WIB.
Anak pertama dari empat bersaudara meninggalkan dua anak laki-laki, yang duduk di bangku sekolah kekas 4 SD dan Taman Kanak-kanak. Sementara ia baru saja enam bulan berpisah dengan sang istri.
Informasi dihimpun, siang tadi saat pulang makan siang ke rumah ia sempat berpesan kepada ibunya Herlina Boru Ginting agar merawat dua anaknya saat ia telah tiada.
Lihat postingan ini di Instagram
Orang tua korban, Markus Tarigan (55)saat ditemui di rumah duka Jalan Narumonda Bawah mengaku mengetahui kejadian yang menimpa anaknya sore tadi dari rekan kerja korban yang menjemputnya.
“Tadi datang kawan kerjanya bilang kalau anakku kesetrum saat kerja di Jalan Thamrin, kami langsung ke Rumah Sakit Umum,” terangnya.
Setibanya di IGD RSUD Dr Djasamen Saragih, mereka menemukan anaknya telah terbujur kaku. Jenazah pun dibawa dan disemayamkan ke rumah duka.
Sementara itu informasi yang diperoleh dari sekitar TKP tidak banyak yang mengetahui kejadian tersebut.
Namun dari Suryadi (45) warga Jalan Medan, yang merupakan kepala pemborong pekerjaan di bangunan berlantai tiga di Jalan Thamrin itu, bahwa Hendri tewas kesetrum saat memecah tembok semen di sana.
“Dia kenanya pas membobok tembok, awalnya pakai jack hammer, tapi ada yang nyangkut di rasa di tokok pake martil. Trus kesetrum kena kabel,” terangnya.
Di rumah duka diketahui bahwa kejadian tersebut belum ditangani Polres Pematangsiantar.
Ia menyampaikan pekerjaan mereka di sana sudah 7 bulan dan sekitar 3 minggu terakhir korban ikut bekerja.
Menurut pengakuannya bangunan tersebut adalah milik seorang pria yang biasa di panggil Koko, warga perumahan Anugerah di Jalan Medan.
Salah seorang rekan kerja korban yang ditemui di rumah duka menyampaikan, malam sebelumnya korban datang menemuinya dan mengajak minum.
Korban mengaku suntuk perihal istrinya, namun rekannya itu menasehati agar ia tidak terlalu banyak memikirkan istri namun memikirkan dua anaknya saja.
“Semalam ada datang dia ke rumah bang ngajak minum. Katanya suntuk mikiri soal istrinya. tapi aku nasehatin dan suruh di pulang,”ujar rekannya.
Sementara itu pemilik bangunan yang mengaku bernama Suwandi saat dihubungi, menyatakan bahwa hal tersebut diserahkan kepada pemborongnya.
Discussion about this post