Beberapa hari yang lalu video Susi Juliana Simanjuntak membuat pernyataan di depan sekelompok marga, direkam dan diposting di facebook atas nama akun Rion Aritonang.
Berbagai tanggapan pun selanjutnya muncul atas postingan tersebut, tak hanya netizen yang berempati atas kejadian yang dialami Susi Juliana simanjuntak.
Sebagian netizen pun kesal atas tindakan Susi Juliana Simanjuntak tersebut, bahkan ada yang membully alumni Unimed ini.
Salah seorang pemilik akun Poltak simanjuntak pun mendatangi kediaman oramngtua Susi Juliana Simanjuntak dan memberikan dukungan.
Ia pun tak datang sendiri, ia datang dengan marga Simanjuntak yang lain, mereka pun akan mengawal kasus yang dialami wanita tersebut.
Berikut cerita mereka yang diunggah akun Poltak Simanjuntak.
“Kawal Susi Juliana Simanjuntak (33) korban KDRT suami
Ketika menonton klarifikasi Susi Juliana Simanjuntak (33), setelah “SEKEDAR BERBAGI”nya viral di medsos, saya sempat curiga, kesal dan marah.
Ada kesan klarifikasi itu “terpaksa” dilakukan sebab hanya diikuti oleh kalangan keluarga kecil korban. Yang dihadapi? Menurut video pendek itu justru sekelas Punguan Toga Aritonang se Sumut.
Kesal, sebab kenapa organisasi marga apalagi tingkat Sumut tidak melibatkan Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina dohot Boruna (PSSSI&B) untuk klarifikasi atas isu yang potensial menimbulkan konflik antar marga ini?
Marah, sebab klarifikasi itu dilakukan justru ke Susi Juliana br Simanjuntak yang adalah korban, bukan kepada Lucen Aritonang, Erlinda Aritonang, Ibu Kandung Lucen dan Erlinda, Pdt EM, dan Pihak Polsek tempat dimana Juli membuat laporan KDRT itu?
Curiga, sebab hasil klarifikasi ini langsung diupload dan ramai2 digunakan beberapa oknum di medsos untuk menyerang balik Juli yang seolah berkata tidak benar.
Membaca ulang postingan SEKEDAR BERBAGI dari Dek Juli, tidak ada sama sekali tudingan KAWIN SEDARAH tetapi mempertanyakan apakah tingkah suaminya dengan saudara kandungnya yang kebetulan marga Aritonang itu (Oknum) bisa diterima secara adat Batak dan administrasi pencatatan sipil negara?
Ada 2 Kartu Keluarga yang menuliskan informasi yang bertentangan. Satu KK sebelum Juli dan suaminya menikah ada nama Lucen Aritonang dan Erlinda Aritonang di sana. Satu lagi tertulis Kepala Keluarga tertulis Lucen Ricardo Aritonang dan istri Erlinda (tanpa marga).
Kejanggalan inilah seyogianya yang harus diklarifikasi dan berbagai kejanggalan lainnya yang dilakoni oleh Lucen dan Erlinda.
“Kami hadir atas undangan Punguan Toga Aritonang Sumut, semata-mata untuk mengklarifikasi bahwa saya tidak ada niat sedikitpun menimbulkan perpecahan di antara Bangsa Batak dan perpecahan antar marga. Saya hanya sekedar berbagi dan meminta perhatian semua pihak atas prahara rumah tangga yang saya hadapi,” kata Juli dengan mata berkaca-kaca.
Kami yang hadir Poltak Simanjuntak dan istri, Letkol Ckm Ricardo Joentak dan istri, Poli A Simanjuntak dan istri, Paul M Simanjuntak, mendengar langsung Juli, ibunya dengan saudara2nya, betul2 prihatin. Antara yang muncul di vidio klarifikasi dan foto2 pernikahan yang sempat muncul di medsos sangat jauh berbeda. Juli sangat kurus dan kuyu.
“Mulai hari ini, kurangi stressmu. Semua orang yang mau mempertanyakan, menglarifikasi. Meneror dan mengucap simpathy kepadamu, alihkan saja ke kami. Buatlah testimony atau kronologi apa yang kau hadapi ini untuk bahan kami mengkawal kasus ini. Banyak2 makan dan lupakan masalah ini, kami ada!” kata kami.
Mengakhiri pertemuan sebelum berfoto bareng, kami menyatakan sikap di hadapan Juli dan keluarga : “Kalian tak sendirian. Kami ada dan Tuhan pasti menolong orang yang dianiaya!”
Dan, rona wajah Juli pun mulai berobah. Ada aura yakin.
Terimakasih untuk semua yang bersimpathy. Mari kita kawal bersama kasus ini sehingga semua menjadi terang benderang dan hak Susi Juliana br Simanjuntak dapat dipulihkan…” Tulis akun milikPoltak Simanjuntak.(Red)
Discussion about this post