“Cepat kali kau pergi, ito,” teriak Bunga Silaban saat peti jenazah adik kandungnya Ronaldo Robinson Silaban, dimasukan ke mobil ambulans yang membawanya ke pemakaman.
“Nggak ada lagi adikku, nggak ada lagi kawanku,” sebutnya berulang-ulang.
Ronaldo Silaban merupakan salah satu dari empat remaja yang terseret ombak di Pantai Serumpun Padi Emas, Trikora 4, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (2/2) sore. Ronaldo dan dua temannya ditemukan tewas. Sedangkan seorang lagi, Delon Novriandi selamat. Dua teman Ronaldo yang juga meninggal dunia yaitu Haikal Fatra dan Sofyan Ramadhan.
Menurut Tim SAR yang melakukan pencarian pada korban, yang pertama ditemukan adalah Ronaldo Silaban. Saat ditemukan, Ronaldo sudah meninggal dunia.
Di rumah duka, Jalan Garuda Tanjungpinang, Senin (3/2) tangisan kakak kandung Ronaldo, Bunga Silaban, pecah. Terutama saat dilakukan agenda penutupan peti jenazah oleh Pendeta Ressort HKBP Nommensen Kota Piring, Deser Nababan.
Tidak hanya Bunga, kakak sulung Ronaldo, Liza Silaban, juga histeris.
“Nggak ada kawanku lagi, Dik… Kenapa cepat kali kau pergi dik’ku,” teriak Liza.
Sebelumnya, saat jenazah Ronaldo tiba di rumah duka, ibunya Boru Lumbantoruan tak henti-hentinya memeluk jenazah korban.
“Jangan tinggalkan Ibu, Nak… Kenapa seperti ini? Kalau Ibu tau kau pergi ke Trikora, aku tentu tidak akan mengizinkan,” sebut Boru Lumbantoruan, Minggu (2/2) malam.
Sejumlah guru SMP Negeri 7 Tanjungpinang juga melayat jenazah Ronaldo yang duduk di kelas IX dan dikenal baik.
Guru matematika di SMP Negeri 7, Melly Roza, saat ditemui di rumah duka mengatakan, ibu kandung Ronaldo tidak tahu anaknya itu ke Pantai Trikora. Kepada ibunya, Ronaldo minta izin hendak berenang ke Hotel Bali bersama teman sekolahnya.
“Kalau dia bilang ke Trikora, pasti saya tidak akan izinkan,” sebut ibu Ronaldo seperti ditirukan Melly Roza. (*)
Discussion about this post