Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah yang jatuh pada Minggu 1 September 2019, Panitia Gebyar Tahun Baru Islam 1441 H Kota Pematangsiantar Minggu (25/8) menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A yang akrab disapa UAS.
Dikonfirmasi Newscorner.id pada Rabu (21/8) Ketua Panitia Gebyar Tahun Baru Islam 1441 H Kota Pematangsiantar, H M Natsir Armaya Siregar membenarkan hal tersebut.
Disampaikan Armaya Siregar, dijadwalkan UAS akan mengisi tabligh di Masjid Raya, Jalan Masjid, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB selepas kegiatan di Medan dan Perdagangan.
Surat undangan kegiatan dengan Ketua Umum Panitia H M Natsir Armaya Siregar dan Sekretaris Umum dr B Susanti Dewayani, Sp A atersebut pun sudah beredar di sejumlah kalangan yang siap dan tak sabar untuk menghadiri tabligh akbar tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Datuk Seri Ulama Setia Negara, atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, 18 Mei 1977.
Ia adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih. Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran. Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan. Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996. Tahun-tahun berikutnya antara 1996–1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002. Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Pada tahun 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing. Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies) yang berarti “Diploma Studi Lanjutan” pada akhir tahun 2006.
Discussion about this post