Baru saja 13 jam sejak ia posting, tulisannya tentang anak lelakinya yang baru menikah ini sudah dibagikan hingga ribuan kali.
Tak hanya dibagikan berulang-ulang, tulisan yang memuat pengalaman dan pandangannya sebagai Ibu dan mertua ini pun menuai pujian dari pengguna facebook.
Buah pikirannya pun dianggap dapat menjadi contoh bagi orang tua yang telah atau hendak menikahkan anak mereka.
Mungkin saat ini banyak cerita dan kisah mertua yang hubungannya tak baik dengan menantu., namun tulisan Anita Martha Hutagalung ini dianggap menyejukkan.
BACA JUGA: MIRIS! SUSUL SUAMI KE DURI, INI YANG DIALAMI SUSI JULIANA SIMANJUNTAK
Berikut tulisan lengkap Anita Martha Hutagalung yang diunggahnya bersama satu poto di laman facebook miliknya,
” P E R G I *
Setelah 1 minggu berhanimun di negara Thai.
Anak menantuku kembali kerumah semalam.
Sabtu malam Minggu.
Saat mereka kembali, aku masih di Medan membesuk yang opname di RS Putri Hijau.
Dan ketika aku tiba di rumah,
Seperti biasa pintu rumah tak terkunci .
Tapi tak seperti biasa
Rumah kosong tak berpenghuni.
Aku telepon Boy,
Ternyata dia lagi “keluar” bersama adeknya, Leo dan anggi borunya (adik ipar)
Satu jam kemudian mereka pulang.
Aku hanya memeluk Leo dan Iyo , senang melihat mereka pulang dengan selamat dan happy.
Ntah apa cerita mereka selama honeymoon aku pun belum tau.
Sebab aku langsung tertidur.
Karena capek seharian padat aktifitas.
Minggu Pagi kami bersiap2 beribadah bersama.
Aku dan menantuku Iyo sudah ready.
Leo masih berpakaian.
Kata Leo ” Mama sama Iyo duluan, aku nyusul”
Lalu aku bangkit berdiri.
“Enak aja nyuruh mama sama, kalian yang harus bersama. Bukan mama”
Lalu aku bergegas pergi duluan ke gereja.
Aku tau Iyo pasti merasa asing di GKPS karena bahasa.
Jadi teringat pertama sekali aku beribadah di GKPS Binjai, bersama mertua.
Aku merasa bingung, kikuk, asing , lonely, udah itu aku duduknya ama mertua lagi, gabung sama emak emak temannya .
Bagiku kerasa banget 2 jam yang menyiksa ?
Itu sebabnya, aku tak mau Iyo merasakan seperti yg kurasakan dulu.
Makanya aku suruh Iyo bersama suaminya saja , supaya bisa duduk berdampingan.
Berapa jam juga pasti betah tuh, biarpun tak/belum mengerti bahasa Simalungun,
Setidaknya ada temennya cubit cubitan hihi.. ?
Setelah makan siang,
Mereka berdua beberes mengepak barang barang mereka.
Semua kado kado , ulos , hiou, bantal, peralatan di dapur, di kamar mandi dll
Penuh sesak di mobil, bertimpa timpa berhimpit himpit.
Mereka harus segera menempati rumahnya di Medan sana.
2 bulan sebelum pernikahan, aku sudah wanti wanti supaya Leo segera cari rumah kontrakan.
Sehabis pesta , cukuplah sehari, atau 2 hari dirumah, selanjutnya urus rumah tangga masing masing.
Leo terlihat kaget, wajahnya risau.
“Mama ini sadis kali, belumpun kawin udah macam terusir awak”
Wkwkwk.. Aku ketawa ngakak liat raut mukaknya yang memelas.
Lalu aku jelaskan,
Meski rumah kita cukup lega, kamar kosong ada,
Tapi sebaiknya Leo harus pisah dari aku, cari rumah sewa sesuai kemampuannya.
Dan itu tidak gampang, cari rumah itu jodoh-jodohan.
Aku sarankan Leo juga harus membawa Iyo untuk ikut memilih/menentukan pilihan bakal rumah tinggalnya nanti.
Temanku yg tau protes,
Menganggap aku aneh, kan bagus Leo dan istrinya tinggal bersamaku,
Supaya ada temanku dan aku tidak kesepian.
Mana baru ditinggal suami, masa langsung ditinggal pergi sama anak menantu.
Terserah orang mau bilang apa, bebas berpendapat .
Tapi uhurhu bakku ( sukakku) ?
Karena bagiku pribadi ,anakku kawin itu untuk “membangun” rumah tangganya .
Suami dan Istri .
Bukan untuk supaya ada temanku, ramai rumahku.
Alasan menikah itu bagiku karena cinta.
Meskipun aku tidak punya anak perempuan, tapi aku kan perempuan .
Kalau aku punya anak perempuan.
Aku tidak akan izinkan anak perempuanku dikawini dengan tujuan supaya bisa mengurus anak laki laki orang.
Apalagi dikawini untuk mengurus emak bapak orang , beserta ipar iparnya.
Tujuanku menikah dulu itu ya pacarku, suamiku.
Kalaupun akhirnya aku “mengurus” suamiku, itu bagiku adalah “efek samping” bukan tujuan.
Dan akhirnya kenyataannya aku mengurus mertuaku hampir 20 tahun (sampai mati) itu adalah karena kemauanku bukan “tujuan”
Harap di ingat,
Anak perempuan orang itu, dirumahnya di manja di sayang, dicukupi kebutuhannya oleh kedua orang tuanya.
Bahkan ada yg hidup dengan banyak pelayan dirumahnya.
Apa apa tersedia , pokoknya senanglah hidupnya.
Lalu dia tinggalkan itu semua demi hidup bersama laki laki yg dicintainya.
Menurutku kalau laki lakinya tidak bisa menyenangkan, membahagiakan istrinya lebih dari , atau setidaknya sama seperti sebelum menikah.
Ngapain kau kawini anak gadis orang.
?
Apakah aku sedih berpisah dengan anakku Leonardo Damanik
Nggak tuh… Hehehe maaf ya Leo
Bukan mama gk sayang, tapi sudah lama mama persiapkan hati.
Sejak kamu masih di kelas 1 SD dulu, berani naksir si Lenci (kls 3) anak eda tukang mie gomak di kampung Samosir Siantar ( Liez Chipayunk & Toni Sipayung pasti masih ingat haha)
Dalam hati mama, sudah terbersit,
Inang matekki nengok si Leo ini,
Naga naganya pasti duluan kawin nih daripada abangnya.
Ternyata firasat mama benar ?
Dan sudah lama aku angan angankan kalian semua menikah, hidup berdua.
Kemudian bertiga berempat berlima bersama cucu cucuku.
Kalau mama gimana??
Ya… pande pande mama lah hidup.
Mengurus kalian ber 3 bersama bapak kalian, opung kalian, mama sanggup.
Masa ngurus diri sendiri gk sanggup ?
Tapi nanti, kalau mama sudah tua sakit sakitan gimana?
Akh.. Nantilah itu difikirkan.
Kesusahan sehari cukuplah difikirkan sehari.
Selamat berbahagia ananda berdua.
Maaf mama gk bisa antar kalian.
Jangankan ngantar, menengok kalian pergi sajapun mama tak sempat.
Karena lagi musim rapat-rapat-rapat.
Macam betolll kali hahaha.
Oh ya…menantuku sayang Iyo Yohana Reanita Gultom
Tolong WA kan alamat rumah kalian itu.
Mama lupa kemarin menanyakannya , ntar kalau ada waktu mm main ke sono, “ Demikian ia menuliskannya(Red)
Discussion about this post